Januari tahun ini, sepertinya sulit untuk dilupakan begitu saja sebagaimana Januari tahun lalu, untuk kami di sekolah. Selisih 4 hari: tahun lalu tanggal 7 Januari, tahun ini 11 Januari. Ini tentang apa? Seorang teman kami, guru perempuan yang sangat cerdas dan pekerja keras. Dua Januari ia mengalami kecelakaan. Januari tahun lalu, sepulang kuliah di UNJ Jakarta, saat berusaha mendahului kontainer, motornya oleng dan masuk ke bawah kontainer. Tentu saja lengkap dengan beliau. Lukanya sangat parah, namun Alloh MahaKuasa menyelamatkan Beliau. Januari tahun ini, Beliau belum datang sepagi biasanya. Dan tengah hari kami dikejutkan kabar, bahwa Beliau mengalami kecelakaan lagi. Tergesa, beberapa teman medatangi RSUD Tangerang, tempat polisi mengantar Beliau yang sedang dalam keadaan pingsan.Alhamdulillah, Beliau selamat dengan luka tak seberapa parah.
Dua kecelakaan, satu penyebab. Kelelahan. Mari kita bayangkan (boleh membuka google maps),setiap hari perjalanan dari Tangerang ke Kapuk dengan sepeda motor. Kamis sampai Sabtu kuliah di UNJ sepulang sekolah. Praktis rute menjadi lebih panjang:Tangerang-Kapuk-Rawamangun-Tangerang. Di rumah pun, Beliau adalah ibu rumahtangga dengan dedikasi tinggi. Tidur setelah semua anggota keluarga (termasuk cucunya) tidur. Mengapa? Mengerjakan tugas sekolah dan kuliah.
Mudah-mudahan kita tak menjadi hakim dengan mengkritik ini dan itu pada Beliau. Kita yakin saja bahwa Beliau punya alasan untuk ikhlas menjalani hidup demikian.Kami berharap Beliau diberikan kekuatan dan ketabahan yang lebih lagi dan bagi kami, Beliau adalah contoh dedikasi tak bertepi.